Hipotesis berasal dari kata ‘hypo’ yang artinya dibawah dan ‘thesa’ yang artinya kebenaran. Cara menulisnya disesuaikan dengan Ejaan Bahasa Indonesia menjadi hipotesa dn berkembang menjadi hipotesis. Hipotesis dapat diartikan sebagai suatu jawabn yang bersifat sementara terhadap permasalahan penelitian sampai terbukti melalui data yang terkumpul. Peneliti tidak boleh mempunyai keinginan kuat agar hipotesisnya terbukti dengan cara mengumpulkan data yang hanya bisa membantu memenuhi keinginannya atau memanipulasi data. Peneliti harus bersikap objektif.
1. Menerima keputusan, seperti apa adanya seandainya hipotesisnya tidak terbukti
2. Mengganti data, seandainya data yang terkumpul tidak mendukung terbuktinya hipotesis maka didalam laporan penelitian harus dituliskan proses penggantian ini. Dengan demikian peneliti telah bertindak jujur dan tegas.
G.E.R Brurrough mengatakan bahwa penelitian berhipotesis penting dilakukan bagi :
1. penelitian menghitung banyaknya sesuatu (magnitude)
2. penelitian tentang perbedaan (differencies)
3. penelitian hubungan (relationship)
Persyaratan untuk hipotesis :
1. hipotesis harus dirumuskan dengan singkat tetapi jelas
2. hipotesis harus dengan nyata menunjukkan adanya hubungan antara dua atau lebih variable
3. hipotesis harus didukung oleh teori-teori yang dikemukakan oleh para ahli atau hasil penelitian yang relevan.
Dua jenis hipotesis yang digunakan dalam penelitian :
1. hipotesis kerja (hipotesis alternatif) disingkat Ha, menyatakan adanya hubungan antara variable X dan Y atau adanya perbedaan antara dua kelompok
Rumusan hipotesis kerja:
a. jika …….…………….….. maka …………………………
b. adanya perbedan antara ……………. dan ………………
c. ada pengaruh …………………… terhadap ……………..
2. hipotesis nol (null hypotheses) disingkat HO. Disebut juga hipotesis statistik. HO menyatakan tidak adanya perbedaan antara dua variable atau tidak adanya pengaruh variable X terhadap variable Y.
Rumusan hipotesis nol :
a. tidak ada perbedaan antara ………….. dengan………….
b. Tidak ada pengaruh …………………. Terhadap ………
Sehubungan dengan perumusn hipotesis maka ada 2 kekeliruan yang kita buat:
1. Menolak hipotesis yang seharusnya diterima, disebut kekeliruan alpha (α)
2. Menerima hipotesis yang seharusnya ditolah, disebut kekeliruan beta (β)
Taraf signifikansi pengetesan artinya besarnya probabilitas jika hasil penelitian terhadap sampel akan diterapkan pada populasi. Besarnya taraf signifikansi umumnya 0,15 ; 0,5 ; 0,01. Di bidang ilmu pendidikan digunakan taraf signifikansi 0,05 atau 0,01, sedangkan untuk peneliti obat-obatan diggunakan 0,005 atau 0,001 bahkan mungkin 0,0001.
Apabila peneliti menolak hipotesis atas dasar taraf signifiknsi 5% sama dengan menolak hipotesis atas dasar kepercayaan 95%, artinya bila kesimpulannya diterapkan pada populasi yang terdiri dari 100 orang akan cocok untuk 95 orang dan bagi 5 orang lainnya terjadi penyimpangan.
Cara menguji hipotesis dapat tergambar menggunakan kurva normal. Daerah kritik merupakan daerah penolakan hipotesis disebut juga daerah signifikansi. Daerah yang terletak diantara daerah kritis dinamakan daerah penerimaan hipotesis (daerah non-signifikansi). Bila besarnya Z-score terletak didaerah penerimaan hipotesis nihil berarti hipotesis nihil yang dirumuskan diterima dan hipotesis kerja ditolak.
Apakah semua penelitian harus berhipotesis ? pendapat pertama mengatakan semua penelitian pasti berhipotesis. Pendapat kedua mengatakan, hipotesis hanya dibuat jika permasalahannya melibatkan dua variable atau lebih. Permasalahan yang bersifat deskriptif tidak diikuti dengan hipotesis tetapi permasalahan yang mengenai hubungan antara variable 1 dan variable lainnya menggunakan hipotesis.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar