Untuk memaknai waktu sebulan, Tanya kesiapan ibu yang akan melahirkan bayi prematur. Tidak mudah bagi seorang calon ibu yang menghadapi kenyataan bahwa ia harus melahirkan bayinya secara premature, akan ada banyak kekhawatiran terkait kondisi janin dan singkatnya waktu persiapan menghadapi persalinan serta kesehatan bayinya nya setelah dilahirkan.
Untuk memaknai waktu seminggu, lihat kesibukkan editor majalah mingguan dalam mempersiapkan headline. Ketika suatu majalah mingguan terbit pada hari senin, maka waktu seminggu dirasa sangat tidak cukup bagi editor untuk mempersiapkan berita yang akan diangkat h-2 menjelang terbit akan menjadi masa-masa kritis bagi seorang editor untuk menunjukkan eksistensi dan kredibilitasnya sebagai editor dengan kualitas berita yang baik.
Untuk memaknai waktu sehari, tanyakan kebahagiian pekerja harian ketika mendapatkan upah di sore hari. Buruh harian adalah orang yang paling bahagia setiap harinya, karena setiap hari memasuki senja ada harapan akan imbalan yang akan ia dapatkan dari kewajiban kerjanya hari ini.
Untuk memaknai waktu sejam, coba rasakan harapan tukang ojek sepeda yang sedang menunggu penumpang. Tukang ojek sepeda adalah profesi yang kian langka saat ini, bukan hanya itu kuantitas penumpangnyapun semakin berkurang, 5 penumpang setiap hari sudah merupakan suatu rezeki yang luar biasa bagi dirinya. Oleh karena itu, menunggu calon penumpang tiap jamnya adalah sebuah pengharapan akan kehidupan keluarganya yang lebih baik.
Untuk memaknai waktu semenit, tanyakan pada seseorang yang ketinggalan kereta di pagi hari. Di jepang jadwal kereta api sangatlah tepat, oleh karena itu bagi orang yang terlambat satu menit saja berdampak akan keterlambatannya ke kantor selama berjam-jam.
Untuk memaknai waktu satu detik, tanyakan kepada korban yang selamat dari kecelakaan. Pertolongan pertama pada korban kecelakaan ibarat bertarung melawan waktu, sedetik saja telat pertolongan tersebut maka nyawa taruhannya.
Untuk memaknai waktu sepermili detik, tanyakan kepada atlet lari ketika meraih medali perak. Dalam kompetisi balap lari selisih antara pelari satu dengan pelari lainnya bukanlah dalam hitungan detik, namun lebih cepat dari pada itu,,karena seorang pelari dapat berlari mencapai kecepatan 80km/jam
Oleh karena itu, salah jika kita menghargai waktu, karena waktu tidak akan pernah memberikan kelonggaran kepada kita. Yang lebih baik adalah bersahabat dengan waktu, agar kita mengerti betul pribadi waktu itu sendiri dan mampu menjalin hubungan baik dengannya agar kita dapat dibantu merencanakan masa depan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar